SEMIPRO
Mengenal Semipro, Seminggu di Kota Probolinggo |
Berita Terkini - Info Kota |
Baru-baru ini pemerintah Kota Probolinggo punya gawe besar pada kisaran bulan Juni – Juli 2010 ini. Ya, itulah Semipro (Seminggu di Kota Probolinggo), rakor Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) dan Pekan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat).
Rentetan acara tersebut dipusatikan di gedung Museum Probolinggo atau eks gedung GBH (Graha Bina Harja)
Jl Suroyo pukul 10.00 pada hari Sabtu, 26 Juni 2010. Tapi sebelumnya,
pukul 08.00, digelar grand final lomba Cerdik Cermat Komunikatif di
lokasi yang sama.
Namun sayang, Menkominfo Tifatul Sembiring yang dikabarkan bakal hadir untuk membuka Semipro dan Pekan KIM justru berhalangan. Tifatul mengikuti kunjungan kerja Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke luar negeri. "Besok (tanggal 26 Juni 2010) ada empat tamu dari pemerintah pusat yang hadir mewakili Menkominfo. Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf juga hadir bersama sekitar 20 pimpinan satker di Pemprov Jawa Timur," kata Kabag Humas dan Protokol Rey Suwigtyo kepada wartawan Radar Bromo. Tamu dari Kementerian Kominfo yang dimaksud adalah Dirjen Sarana Komunikasi Diseminasi Informasi Kementerian Kominfo Bambang Subiantoro, Staf Ahli Suprawoto, Direktur Kelembagaan Kominukasi Sosial James Pardede, Kepala Pusat Informasi Publik Hukum dan Keamanan Ismail. "Pembukaan akan dipusatkan di museum. Provinsi sudah menyebarkan sekitar 1.500 undangan untuk menghadiri pembukaan. Persiapan juga telah dilaksanakan mulai pemasangan tenda, dekorasi dan kelengkapan lainnya," jelas Tiyok, panggilan Rey Suwigtyo. KOBUDA Sebagai Ajang Adu Kreasi
Kobuda yakni Kontes busana daun kembali digelar untuk kedua kalinya, setelah Kobuda
yang pertama kali digelar telah sukses menarik minat dari berbagi
kalangan. Ajang adu kreasi ini memang menitik beratkan pada bahan
pakaian yang berasal dari berbagai jenis Dedaunan. Kobuda ini digelar oleh Pemkot Probolinggo. Ide pembuatan pakaian berbahan dedaunan ini bermula dari diraihnya adipura dan adiwiyata berturut-turut oleh Pemerintah Kota Probolinggo karena dengan dedaunan sebagai bahan pakaian Kobuda, maka diharapan masyarakat Kota Probolinggo ikut menjaga serta melestarikan keindahan Kota Probolinggo yang terkenal dengan sebutan Kota Seribu Taman.
Para siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota Probolinggo khususnya SMP dan SMA maupun SMK ikut berperan serta sebagai model Kobuda. Pemkot Probolinggo mengharapkan antusias yang sangat tinggi oleh masyarakat Kota Probolinggo ini karena KOBUDA ini merupakan suatu prestasi khusus yang mungkin dapat menaikkan pamor Kota Probolinggo. Diperkirakan Kobuda ke-2 yang sebentar lagi akan digelar akan lebih ramai dan menarik. Pemkot Probolinggo mengharapkan pamor KOBUDA ini dapat melebihi JFC yang dihelat oleh Pemkab Jember, namun langkah awal yang telah disusun oleh Pemkot Probolinggo membuahkan hasil, Kobuda pertama sudah masuk media cetak dan elektronik, bahkan menjadi incaran bagi fotografer handal sebagai hasil bidikan kamera mereka.
Tidak ada kaitannya dengan Jember Fashion Carnival, Kobuda berbeda, Kobuda hanya menggunakan dedaunan. Pemkot Probolinggo optimis Kobuda akan menjadi suatu Ikon budaya bagi Jawa TimurKota Probolinggo dalam mengembangkan potensi kepariwisataan. khususnya bagi
Mari kita sebagai warga Kota Probolinggo, kita sukseskan KOBUDA 2009 sebagai ajang kreasi dan kecintaan kita terhadap lingkungan sekitar kita.
a. Jaran bodak Jaran Bodak adalah salah satu kesenian kota Probolinggo yang sampai saat ini masih dikenal oleh para warga kota Probolinggo, meski dulu pernah kesenian jaran bodak ini hilang ditelan bumi tapi hanya sementara, ketika pemerintahan yang baru ini. Kesenian ini masih terus aktif di pembinaan dan pementasan, pementasan (penyajian) kesenian ini diiringi musik kenong telo' yang dimainkan oleh 4 orang, yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran dibawakan oleh dua orang yang disebut janis dan penunggang jaran. Dalam penyajiannya jaran bodak juga ditampilkan tembang – tembang atau lagu - lagu tradisi khas jaran bodag. Kostum jaran bodag sangat menarik, unik, yang didesain oleh pemiliknya dengan kemampuannya. Pertunjukan jaran bodak selalu digambarkan pasangan pengantin. Gayanya menor dan juga lembeng ( bergaya perempuan ), yang unuk dari jaran bodak terdapat pada pemainnya yang kebanyakan kaum pria yang tak segan - segan menggunakan bulu mata palsu, aksesoris jaran bodak terbilang sangat sederhana, karena Tubuh kuda dibentuk menggunakan bambu, per dipasang dikepala kuda agar bisa menganguk - angguk. Jika dimodifikasi diperbolehkan tapi tidak boleh merusak atau merubah karakter yang ada. b. Lengger Kesenian ini adalah kesenian yang sering dimainkan di kota Probolinggo, setiap malam di pasar mangunharjo kecuali malam jum'at legi. Penyajiannya selalu dimainkan setelah tari remo sebagai pembukaan. Inti dari tembang atau lagunya dan tari improvisasi (tari tradisional yang dimodifikasi menjadi tari yang lebih baik) sebagai penyedap tembang. Lengger mampu menyanyikan tembang-tembang jawa atau Madura dengan iringan musik sederhana, lengger juga mampu mengadaptasikan beberapa lagu pop yang biasa dipesan penanggap (penyewa) Catatan : kesenian lenggeran telah mendapat perhatian dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Universitas Negeri Malang Program Studi Seni Tari, UNESA Surabaya Jurusan SENDRATASIK, Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta untuk di pelajari. c. Ludruk Kesenian ludruk ini adalah kesenian yang lebih menitik beratkan pada kehidupan sehari - hari dengan bumbu - bumbu lawakan, selain membawakan cerita kehidupan sehari - hari, ludruk juga membawakan cerita legenda, dan sejarah. Kesenian ini cukup menghibur masyarakat. Kesenian ini juga masih terus tumbuh dan berkembang di kota mangga dan anggur (kota Probolinggo). Yang menjadi daya tarik tersendiri dari ludruk adalah ceritanya yang lucu dan bahasa dari pembawaan cerita tersebut, yang dapat menggunakan bahasa Jawa, Madura, Indonesia, Inggris, bahkan dapat dipadukan (campuran). Dahulu, ludruk digunakan untuk pencerahan (dakwah) dan sosialisasi dari program - program pembangunan kota. |